Kuliah ke luar negeri adalah sebuah langkah besar dan berani bagi mahasiswa Indonesia dalam menuntut ilmu. Berada di negara lain sebagai pen...
Kuliah ke luar negeri adalah sebuah langkah besar dan berani bagi mahasiswa Indonesia dalam menuntut ilmu. Berada di negara lain sebagai pendatang dalam waktu yang tidak singkat dan juga harus berjuang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam hal studinya itu sendiri tentu bukan sebuah perkara mudah. Saat ini ada semakin banyak pilihan yang bisa diambil dalam hal kuliah ke luar negeri. Semakin banyak negara di dunia membuka pintunya untuk mahasiswa dan pelajar internasional agar bisa menempuh studi disana dan bahkan beberapa menawarkan bantuan pembiayaan. Salah satu pilihan yang sangat bisa dipertimbangkan adalah negara-negara di kawasan Asia. Kenapa demikian?
Faktanya, ada beberapa alasan penting yang membuat mahasiswa Indonesia untuk memilih negara-negara di kawasan Asia sebagai negara tujuan kuliah ke luar negeri. Berikut ini alasan-alasannya:
1. Biaya Lebih Terjangkau
Benar adanya bahwa dalam hal biaya jika kuliah di kawasan Asia masih bisa lebih terjangkau dibandingkan dengan kuliah di kawasan lain seperti Eropa dan Amerika secara umum. Memang masih ada konsep dan pola pikir bahwa kuliah ke luar negeri itu mahal terlepas dari negara manapun yang menjadi tujuannya. Namun, beberapa negara di kawasan Asia menawarkan biaya yang murah untuk menempuh studi disana yang masih ditambah biaya hidupnya juga terjangkau. Kuliah ke luar negeri bukan hanya mengenai studi dan biaya studinya tetapi juga mengenai hidup dan biaya hidup dimana tentunya hidup di Asia masih lebih murah jika dibanding di Eropa dan Amerika.
2. Kesempatan Belajar Bahasa-Bahasa Baru
Kawasan Asia terdiri dari banyak negara dengan bahasa-bahasa nasional yang berbeda-beda dan hal tersebut juga memberikan kesempatan untuk bisa mempelajarinya selagi kuliah disana. Biasanya jika program yag diambil bukan program internasional dalam bahasa Inggris aka nada kursus atau pelatihan bahasa terlebih dahulu sebelum mulai kuliah dengan biaya biasanya gratis. Satu contohnya adalah bahasa Jepang yang meskipun kelas perkuliahannya dalam bahasa Inggris, penguasaan bahasa Jepang diperlukan untuk bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman khususnya ketika ingin dan harus berinteraksi dengan penduduk lokal. Penguasaan bahasa tersebut tentu juga akan menjadi nilai tambah dari resume yang dimiliki nantinya ketika sudah menyelesaikan kuliah di luar negeri.
3. Mendefinisikan Ulang Arti Zona Nyaman
Zona Nyaman adalah sebuah kondisi dan keadaan dimana seorang individu merasa nyaman dan bahagia dengan berbagai hal yang ada disekitarnya mulai dari kegiatan sehari-hari, makanan, teman, dan sebagainya. Kuliah ke luar negeri bahkan di kawasan Asia saja akan memberikan sebuah arti baru bagi Zona Nyaman tersebut. Adaptasi yang harus dilakukan untuk menghadapi budaya baru, makanan baru, bahasa baru, dan lain sebagainya mau tidak mau akan membuat siapa saja berusaha untuk menemukan sebuah Zona Nyaman baru. Hal seperti ini akan sangat berguna dalam pengembangan diri secara mental khususnya bahwa Zona Nyaman sekalipun bisa berubah baik itu secara sengaja atau tidak sengaja dan perubahan itu pasti akan membawa hasil yang lebih baik bagi siapa saja yang mengalaminya.
4. Jalan-Jalan Hemat
Salah satu hal yang bisa dilakukan sebagai sumber hiburan adalah dengan jalan-jalan bahkan ketika sedang kuliah ke luar negeri. Jika kuliah di kawasan Asia tentunya kegiatan jalan-jalan itu sendiri bisa dilakukan dengan biaya murah juga. Memang benar bahwa tidak seperti kawasan Eropa yang berada dalam satu kawasan darat yang luas, negara-negara di kawasan Asia banyak yang terpisah oleh laut namun tetap saja jika ingin bepergian tidak akan semahal di kawasan Eropa dan Amerika.
5. Peluang Bekerja
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang hal-hal yang berbau luar negeri masih sangat populer di Indonesia. Hal ini mau tidak mau sudah menjadi satu stereotipe dalam dunia kerja di Indonesia dan bahkan dunia pendidikan juga. Maksudnya adalah bahwa memang lulusan luar negeri pasti akan dilihat lebih oleh banyak pihak jika dibandingkan lulusan dalam negeri. Contoh sederhananya adalah bahwa dalam 1 kesempatan wawancara kerja bagi fresh graduate dengan 2 kandidat dimana 1 lulusan dalam negeri dan 1 lulusan luar negeri bisa jadi yang lulusan luar negeri akan lebih dipertimbangkan. Bukan hanya karena faktor lulusan luar negeri itu lebih keren tetapi karena faktor pendidikan yang didapatkan juga pasti berbeda.
Beberapa hal tersebut menjadi sebuah paket alasan kenapa harus kuliah di luar negeri dan kenapa cukup di kawasan Asia saja. Pada dasarnya kawasan Asia juga mempunyai penawaran-penawaran yang sama menggiurkannya dengan negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika. Namun tentu faktor paling utamanya adalah biaya dimana kawasan Asia memberikan biaya yang lebih menarik dan terjangkau dengan kesempatan untuk memperoleh banyak hal yang sama seperti jika kuliah di kawasan Eropa dan Amerika. Jadi, sudah diputuskan negara mana di kawasan Asia yang akan dituju?
Faktanya, ada beberapa alasan penting yang membuat mahasiswa Indonesia untuk memilih negara-negara di kawasan Asia sebagai negara tujuan kuliah ke luar negeri. Berikut ini alasan-alasannya:
1. Biaya Lebih Terjangkau
Benar adanya bahwa dalam hal biaya jika kuliah di kawasan Asia masih bisa lebih terjangkau dibandingkan dengan kuliah di kawasan lain seperti Eropa dan Amerika secara umum. Memang masih ada konsep dan pola pikir bahwa kuliah ke luar negeri itu mahal terlepas dari negara manapun yang menjadi tujuannya. Namun, beberapa negara di kawasan Asia menawarkan biaya yang murah untuk menempuh studi disana yang masih ditambah biaya hidupnya juga terjangkau. Kuliah ke luar negeri bukan hanya mengenai studi dan biaya studinya tetapi juga mengenai hidup dan biaya hidup dimana tentunya hidup di Asia masih lebih murah jika dibanding di Eropa dan Amerika.
2. Kesempatan Belajar Bahasa-Bahasa Baru
Kawasan Asia terdiri dari banyak negara dengan bahasa-bahasa nasional yang berbeda-beda dan hal tersebut juga memberikan kesempatan untuk bisa mempelajarinya selagi kuliah disana. Biasanya jika program yag diambil bukan program internasional dalam bahasa Inggris aka nada kursus atau pelatihan bahasa terlebih dahulu sebelum mulai kuliah dengan biaya biasanya gratis. Satu contohnya adalah bahasa Jepang yang meskipun kelas perkuliahannya dalam bahasa Inggris, penguasaan bahasa Jepang diperlukan untuk bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman khususnya ketika ingin dan harus berinteraksi dengan penduduk lokal. Penguasaan bahasa tersebut tentu juga akan menjadi nilai tambah dari resume yang dimiliki nantinya ketika sudah menyelesaikan kuliah di luar negeri.
3. Mendefinisikan Ulang Arti Zona Nyaman
Zona Nyaman adalah sebuah kondisi dan keadaan dimana seorang individu merasa nyaman dan bahagia dengan berbagai hal yang ada disekitarnya mulai dari kegiatan sehari-hari, makanan, teman, dan sebagainya. Kuliah ke luar negeri bahkan di kawasan Asia saja akan memberikan sebuah arti baru bagi Zona Nyaman tersebut. Adaptasi yang harus dilakukan untuk menghadapi budaya baru, makanan baru, bahasa baru, dan lain sebagainya mau tidak mau akan membuat siapa saja berusaha untuk menemukan sebuah Zona Nyaman baru. Hal seperti ini akan sangat berguna dalam pengembangan diri secara mental khususnya bahwa Zona Nyaman sekalipun bisa berubah baik itu secara sengaja atau tidak sengaja dan perubahan itu pasti akan membawa hasil yang lebih baik bagi siapa saja yang mengalaminya.
4. Jalan-Jalan Hemat
Salah satu hal yang bisa dilakukan sebagai sumber hiburan adalah dengan jalan-jalan bahkan ketika sedang kuliah ke luar negeri. Jika kuliah di kawasan Asia tentunya kegiatan jalan-jalan itu sendiri bisa dilakukan dengan biaya murah juga. Memang benar bahwa tidak seperti kawasan Eropa yang berada dalam satu kawasan darat yang luas, negara-negara di kawasan Asia banyak yang terpisah oleh laut namun tetap saja jika ingin bepergian tidak akan semahal di kawasan Eropa dan Amerika.
5. Peluang Bekerja
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang hal-hal yang berbau luar negeri masih sangat populer di Indonesia. Hal ini mau tidak mau sudah menjadi satu stereotipe dalam dunia kerja di Indonesia dan bahkan dunia pendidikan juga. Maksudnya adalah bahwa memang lulusan luar negeri pasti akan dilihat lebih oleh banyak pihak jika dibandingkan lulusan dalam negeri. Contoh sederhananya adalah bahwa dalam 1 kesempatan wawancara kerja bagi fresh graduate dengan 2 kandidat dimana 1 lulusan dalam negeri dan 1 lulusan luar negeri bisa jadi yang lulusan luar negeri akan lebih dipertimbangkan. Bukan hanya karena faktor lulusan luar negeri itu lebih keren tetapi karena faktor pendidikan yang didapatkan juga pasti berbeda.
Beberapa hal tersebut menjadi sebuah paket alasan kenapa harus kuliah di luar negeri dan kenapa cukup di kawasan Asia saja. Pada dasarnya kawasan Asia juga mempunyai penawaran-penawaran yang sama menggiurkannya dengan negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika. Namun tentu faktor paling utamanya adalah biaya dimana kawasan Asia memberikan biaya yang lebih menarik dan terjangkau dengan kesempatan untuk memperoleh banyak hal yang sama seperti jika kuliah di kawasan Eropa dan Amerika. Jadi, sudah diputuskan negara mana di kawasan Asia yang akan dituju?