Mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 ini, jumlah pelajar Indonesia yang kuliah ke luar negeri semakin meningkat. Salah satu hal yang m...
Mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 ini, jumlah pelajar Indonesia yang kuliah ke luar negeri semakin meningkat. Salah satu hal yang membuat jumlahnya makin meningkat ya karena makin mudahnya informasi yang didapatkan untuk kuliah ke luar negeri, beserta informasi beasiswanya. Selain itu juga, saat ini Indonesia sudah memiliki Lembaga Pengelola Dana Pendidikan sebagai salah satu sponsor beasiswa kuliah jenjang S2 dan S3 baik dalam dan luar negeri.
3. Memupuk rasa nasionalisme, rasa cinta terhadap Indonesia, dengan hal ini kamu akan dipercaya bahwa tidak akan mengkhianati Indonesia pada suatu saat nanti!
Dalam mengukur rasa nasionalisme seseorang memang tidak ada alat ukur yang pasti. Ini bukan lagi masa dimana kamu siap angkat senjata dan berani mati untuk negara jika terjadi perang. Rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia bisa kamu tunjukkan secara lisan, misalnya dengan hafal lagu Indonesia Raya, mampu menyebutkan Pancasila dengan urut dan benar. Ada lagi misalnya kamu bisa menyanyikan lagu daerah dimana kamu tinggal atau lagu daerah lain, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Selain itu, rasa nasionalisme juga bisa kamu tunjukkan dengan tindakan. Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan sekitar sudah bisa dikategorikan sebagai rasa nasionalisme. Bisa juga dengan mengikuti pemilihan umum dengan tertib. Juga dengan melestarikan budaya-budaya Indonesia, mempelajarinya, dan menularkannya kepada generasi yang lebih mudah.
Nah, masih banyak banget contoh-contoh untuk menunjukkan nasionalisme dan rasa cinta kepada Indonesia.
4. Berkonsultasilah dengan orang-orang yang sudah ahli dalam bidangnya untuk dimintai bantuan dalam menyusun proposal riset kuliah di luar negeri.
Menyusun proposal riset kadang tidak bisa kamu lakukan sendirian. Jadi mending kamu berkonsultasi dengan teman-temanmu, atau seniormu yang sudah expert dalam bidang yang ingin kamu teliti. Bisa juga kamu berkonsultasi dengan dosenmu yang mengajar semasa kamu S1 atau S2.
Ada orang sukses yang pernah berkata,
5. Lengkapi setiap syarat yang ditetapkan oleh pihak pemberi beasiswa tanpa cela, karena itulah hal yang paling penting untuk bisa meloloskanmu mendapatkan beasiswa!
Kalau sudah dinamakan "syarat" berarti hal itu harus dipenuhi. Kadang masih ada yang tanya, "Kak, kalau nilai IPK ku 2.9 bisa kan? Soalnya dipersyaratannya harus 3.00.".
Penting, mumpung belum terlambat buat yang masih kuliah bisa diperbaiki IPKnya. Buat yang belum punya skor TOEFL / IELTS minimal 550/ 7.0 bisa belajar dulu. Kalau kamu nggak tahu gimana proses atau langkah-langkah belajarnya bisa ikutan kurusus.
"Yah, kalau ikutan kursus bayar dong? Nggak jadi gratis semua dong?"
Kalau kamu berpikiran kayak di atas mending bobo aja di kamar nggak usah kemana-mana apalagi kuliah di luar negeri. Semua butuh pengorbanan, untuk dapetin sesuatu yang diinginkan pasti harus kehilangan sesuatu. Paham kan?
6. Belajarlah membuat motivation letter yang bisa bikin pihak pemberi beasiswa berkaca-kaca habis baca, terus meluk kamu, terus kamu diterima deh. *Maaf sedikit lebay
Yak, kadang dalam persyaratan mendaftar beasiswa kuliah ke luar negeri tidak dicantumkan, tapi banyak yang sudah membuktikan "The Power of Motivation Letter". Sertakan saja motivation letter di setiap berkasmu ketika mendaftar universitas dan mendaftar beasiswa.
Untuk membuat motivation letter yang super ajaib, kamu bisa konsultasi dengan pelajar-pelajar yang sudah lebih dulu kuliah ke luar negeri. Ngobrolah dengan mereka, bisa pakai chat facebook atau email, kalau perlu minta tolong mereka untuk mereview motivation lettermu.
Buatlah motivation letter yang benar-benar jelas, terperinci, benefitnya mampu dirasakan walaupun dari baca aja, dan jujur. Pastinya hal yang di awali dengan kejujuran akan berakhir dengan baik.
Ini saja yang bisa kami bagi. Tentunya masih banyak kekurangan dari tulisan ini. Tapi semoga bermanfaat untuk teman-teman semua. Tetap semangat, semoga bisa mewujudkan mumpinya kuliah di luar negeri menggunakan beasiswa.
Berkuliah.com!
Ya, jumlah pelajar yang berhasil kuliah ke luar negeri menggunakan beasiswa memang meningkat, tapi ternyata pelajar yang gagal mendapatkan beasiswa juga lebih banyak lagi jumlahnya.
Kenapa demikian?
Hasil survei tim berkuliah.com menemukan 5 penyebab, yaitu:
1. Teman-teman yang gagal belum memiliki alasan dan tujuan yang jelas, "kenapa ingin kuliah ke luar negeri?" dan "untuk apa kuliah ke luar negeri?".
2. Riset plan yang kurang menarik dan masih terkesan setengah-setengah membuat pihak pemberi beasiswa tidak yakin.
3. Belum memiliki rasa nasionalisme yang mampu dibuktikan dengan lisan maupun tindakan.
4. Masih ada syarat yang belum lengkap, baik syarat dokumen, syarat IPK, syarat skor TOEFL/ IELTS.
5. Motivation Letter yang kamu buat belum mampu menyentuk hati dari pemberi beasiswa.
Yak, lima hal di atas paling sering jadi penyebab gagalnya pelajar Indonesia dalam melamar beasiswa kuliah ke luar negeri. Terus kamu harus gimana?
Buat kamu yang baru sekali dua kali gagal, atau tak kunjung mendapat kabar bahagia dari pihak pemberi beasiswa, tetaplah ceria, tetaplah berusaha. Di luar sana ada lebih banyak lagi pelajar yang mengalami puluhan penolakan dan kegagalan. Tapi hebatnya, mereka yang terus semangat dan tetap berjuang berhasil kuliah di luar negeri.
Kok mereka bisa ya? Apa yang mereka lakukan?
Nah, menurut hasil interview dengan mahasiswa Indonesia di luar negeri yang sudah dirangkum, ada 6 hal yang sekiranya perlu teman-teman tiru dan aplikasikan dalam proses melamar beasiswa.
1. Jagalah mentalmu jangan sampai down hanya karena kegagalan-kegagalan yang kamu temui, karena semuanya pasti bisa kamu lalui dengan usaha yang makin ditingkatkan lagi.
Gagal itu sudah biasa terjadi kok dalam kehidupan sehari-hari. Gagal dapat nilai 8 di ujian matematika, gagal menang dalam pertandingan bola voli, gagal nyampe sekolah tepat waktu alias terlambat, dan lain-lain. Bedanya orang sukses dengan orang bangkrut itu adalah ketika mereka menghadapi kegagalan, mereka tetap berusaha, terus mencoba mengupayakan yang terbaik. Bukan langsung mundur, menyerah, dan pasrah saja dengan keadaan.
Jika mentalmu tetap kuat, teguh, dan mampu fokus pada tujuan hidupmu, maka ketika kamu menghadapi kegagalan-kegagalan di depan matamu, kamu sudah biasa, dan siap mengambil langkah selanjutnya. Orang sukses pasti pernah mengalami kegagalan, jadi siapkanlah mentalmu.
2. Tentang alasan dan tujuan kuliah ke luar negeri, buatlah yang lebih spesifik, lebih berkelas, dan meyakinkan pihak pemberi beasiswa!
Pernah kami mendapatkan jawaban orang yang gagal ketika menjawab pertanyaan tentang "kenapa ingin kuliah ke luar negeri?"atau "untuk apa kuliah ke luar negeri?". Mereka menajwab, pengen belajar bahasa, pengen sambil kerja part time, pengen dapet pengalaman, pengen explore tempat wisatanya, dll. Nah, kalau cuma sekedar belajar bahasa kamu bisa les/ kursus di Indonesia saja. Kalau pengen kerja part time, kamu harus tahu bahwa tujuan kesana adalah kuliah, bukan kerja part time. Apalagi kalau kamu jawab "pengen explore tempat wisatanya", udah mending kamu traveling aja nggak usah kuliah.
Nah, jika kamu mendapatkan pertanyaan seperti ini, maka benar-benar tulislah alasan dan tujuanmu kuliah ke luar negeri. Misalnya,
Saya ingin kuliah ke luar negeri jurusan Y, di universitas X, negara Z, untuk mempelajari tentang H. Karena di Universitas X sangat mendukung riset tentang H. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kemajuan Indonesia dalam bidang XYZ jika peneliatan tentang H ini bisa berhasil.Di atas hanya sekedar contoh saja ya, masih harus diperluas lagi. Jika ada, kamu juga bisa menambahkan benefit apa yang akan diperoleh pihak pemberi beasiswa, hal ini akan memperkuat alasanmu kuliah ke luar negeri, dan menambah keyakinan pihak pemberi beasiswa.
3. Memupuk rasa nasionalisme, rasa cinta terhadap Indonesia, dengan hal ini kamu akan dipercaya bahwa tidak akan mengkhianati Indonesia pada suatu saat nanti!
 |
| http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/pengertian-tari-tradisional-klasik.html |
Selain itu, rasa nasionalisme juga bisa kamu tunjukkan dengan tindakan. Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan sekitar sudah bisa dikategorikan sebagai rasa nasionalisme. Bisa juga dengan mengikuti pemilihan umum dengan tertib. Juga dengan melestarikan budaya-budaya Indonesia, mempelajarinya, dan menularkannya kepada generasi yang lebih mudah.
Nah, masih banyak banget contoh-contoh untuk menunjukkan nasionalisme dan rasa cinta kepada Indonesia.
4. Berkonsultasilah dengan orang-orang yang sudah ahli dalam bidangnya untuk dimintai bantuan dalam menyusun proposal riset kuliah di luar negeri.
Menyusun proposal riset kadang tidak bisa kamu lakukan sendirian. Jadi mending kamu berkonsultasi dengan teman-temanmu, atau seniormu yang sudah expert dalam bidang yang ingin kamu teliti. Bisa juga kamu berkonsultasi dengan dosenmu yang mengajar semasa kamu S1 atau S2.
Ada orang sukses yang pernah berkata,
Bahwasannya untuk menjadi sukses kamu bisa bertanya kepada orang yang sudah lebih dulu sukses dalam bidangnya. Contoh, jika kamu ingin pandai statistika, maka belajarlah langsung kepada ahli statistika.Jadi, sudah siapkah kamu untuk menyusun proposal riset? Sudah punyakan gambaran siapa yang ingin kamu mintai bantuan?
5. Lengkapi setiap syarat yang ditetapkan oleh pihak pemberi beasiswa tanpa cela, karena itulah hal yang paling penting untuk bisa meloloskanmu mendapatkan beasiswa!
Kalau sudah dinamakan "syarat" berarti hal itu harus dipenuhi. Kadang masih ada yang tanya, "Kak, kalau nilai IPK ku 2.9 bisa kan? Soalnya dipersyaratannya harus 3.00.".
Penting, mumpung belum terlambat buat yang masih kuliah bisa diperbaiki IPKnya. Buat yang belum punya skor TOEFL / IELTS minimal 550/ 7.0 bisa belajar dulu. Kalau kamu nggak tahu gimana proses atau langkah-langkah belajarnya bisa ikutan kurusus.
"Yah, kalau ikutan kursus bayar dong? Nggak jadi gratis semua dong?"
Kalau kamu berpikiran kayak di atas mending bobo aja di kamar nggak usah kemana-mana apalagi kuliah di luar negeri. Semua butuh pengorbanan, untuk dapetin sesuatu yang diinginkan pasti harus kehilangan sesuatu. Paham kan?
6. Belajarlah membuat motivation letter yang bisa bikin pihak pemberi beasiswa berkaca-kaca habis baca, terus meluk kamu, terus kamu diterima deh. *Maaf sedikit lebay
Yak, kadang dalam persyaratan mendaftar beasiswa kuliah ke luar negeri tidak dicantumkan, tapi banyak yang sudah membuktikan "The Power of Motivation Letter". Sertakan saja motivation letter di setiap berkasmu ketika mendaftar universitas dan mendaftar beasiswa.
Untuk membuat motivation letter yang super ajaib, kamu bisa konsultasi dengan pelajar-pelajar yang sudah lebih dulu kuliah ke luar negeri. Ngobrolah dengan mereka, bisa pakai chat facebook atau email, kalau perlu minta tolong mereka untuk mereview motivation lettermu.
Buatlah motivation letter yang benar-benar jelas, terperinci, benefitnya mampu dirasakan walaupun dari baca aja, dan jujur. Pastinya hal yang di awali dengan kejujuran akan berakhir dengan baik.
Ini saja yang bisa kami bagi. Tentunya masih banyak kekurangan dari tulisan ini. Tapi semoga bermanfaat untuk teman-teman semua. Tetap semangat, semoga bisa mewujudkan mumpinya kuliah di luar negeri menggunakan beasiswa.
Berkuliah.com!
