Sischa Putri Utami atau yang akrab disapa Sischa ini merupakan mahasiswi asal Kalimantan yang beruntung mendapat kesempatan untuk menuntut ...
Sischa Putri Utami atau yang akrab disapa Sischa ini merupakan mahasiswi asal Kalimantan yang beruntung mendapat kesempatan untuk menuntut ilmu di Tiongkok. Lewat program beasiswa dari pemerintah daerah, Sischa berhasil menempatkan namanya dalam daftar mahasiswi di Wuxi Institute of Technology. Berikut ini Sischa, dengan keramahannya, menceritakan pengalamannya selama ia tinggal dan kuliah di Tiongkok kepada berkuliah.com.
Halo teman-teman, perkenalkan nama saya Sischa Putri Utami. Saya berasal dari Kalimantan Tengah dan sekarang saya sedang kuliah di Tiongkok di Wuxi Institute of Technology (WXIT). Saya di sini mengambil jurusan International Business dan mulai kuliah pada tahun 2015. Saya memilih jurusan ini alasannya sangat sederhana, yaitu karena perkembangan bisnis di level internasional sangatlah pesat, dan Tiongkok merupakan negara yang memiliki perkembangan sangat cepat dalam dunia bisnisnya.
Selain itu, hal yang memotivasi saya memilih kuliah di Tiongkok tentunya untuk menambah pengetahuan, ilmu, dan wawasan di negara maju. Saya juga mendapat beasiswa dari pemerintah daerah selain itu juga karena adanya dukungan dari kedua orang tua saya.
Mungkin belum banyak yang mendengar atau tahu tentang kampus saya. Pertama kali saya sampai di Tiongkok, suasananya sangat berbeda dari suasana yang biasa saya rasakan di Indonesia. Di negara yang sangat maju ini semua serba modern. Transportasi yang digunakan juga sangat modern dan pengoperasiannya bisa dibilang sangat cepat. Satu lagi, populasi orang di Tiongkok juga sangat padat. Kalau untuk suasana kampus, lumayan berbeda dari kampus yang saya tahu di Indonesia. Kampus memberikan fasilitas seperti asrama, kantin, perpustakaan, dan tempat olahraga seperti lapangan sepakbola, badminton, tenis.
Tentang sistem perkuliahan di sini, untuk kuliahnya saya harus belajar bahasa mandarin pada tahun pertama dan saya harus lulus HSK 4 untuk bisa belajar kejuruan. Dua bulan pertama bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris. Pembelajaran di sini sangat cepat dan efektif, kemudian di bulan-bulan selanjutnya pembelajaran berlangsung menggunakan bahasa mandarin. Kalau untuk ujiannya ada yang sistemnya tertulis ada juga yang berbasis komputer.
Hal terpenting yang harus diketahui dan disiapkan sebelum menjalani kuliah di luar negeri adalah tempat tinggal. Saat ini, saya sendiri tinggal di asrama kampus yang letaknya masih ada di area kampus. Memilih asrama kampus karena selain disediakan, juga mudah dalam aksesnya.
Untuk bisa kuliah ke luar negeri memang banyak tantangannya, baik mulai dari persiapan sampai dengan diterima, berangkat, bahkan hidup di sini pun banyak tantangannya. Saya sendiri awalnya mengalami kesulitan bahasa, karena saya hanya bisa berbahasa Inggris dan belum terlalu bisa berbahasa mandarin. Untuk mengatasinya saya selalu membuka google translate saat berbicara dengan teman saya dari Tiongkok.
Teman-teman pasti tahulah, saat kuliah banyak juga yang memiliki waktu luang, terlebih hari libur. Saat libur biasanya saya jalan-jalan sama teman-teman ke tempat wisata atau bertemu dengan teman-teman dari Indonesia di kota lain. Saya tidak mengisi waktu luang dan liburan untuk bekerja, di sini mahasiswa tidak diperbolehkan untuk bekerja part time, alasannya karena visa pelajar tidak bisa digunakan untuk bekerja.
Biaya hidup di sini sedikit lebih mahal daripada di Indonesia. Saya biasanya makan di kantin sekitar 15 Yuan belum termasuk minum. Kalau biaya hidup sih tergantung gaya hidup dan kurs Yuan. Gaya hidup di sini cenderung mengikuti tren yang ada. Jadi kalau teman-teman mengikuti tren yang sedang berjalan pasti bisa membengkak, so pastikan teman-teman menguasai manajemen keuangan yang baik.
Rugi banget kalau selama kuliah di luar negeri kita tidak memanfaatkan waktu libur/ luang untuk jalan-jalan. Selama ini saya sudah jalan-jalan di lumayan banyak tempat. Tempat menarik yang saya kunjungi di sini itu gunung Chong Shang Lin Nah. Saya datang ketika musim dingin, pemandangannya indah sekali. Di gunung itu ada sembilan tempat yang berbeda-beda yang pas banget dikunjungi sesuai musim. Kalau musim semi bagus banget pemandangannya, di gunung itu bunga-bunga bermekaran. Pokoknya wajib deh dikunjungi kalau ke Nanjing.
Setiap orang pasti punya pengalaman unik masing-masing. Pengalaman unik saya di sini yaitu saat pertama kali datang ke Tiongkok saya berbelanja dengan teman saya untuk keperluan kami. Kami masih belum mengerti bahasa mandarin dan orang Tiongkok tidak mengerti saat kami berbahasa Inggris. Akhirnya kami menggunakan bahasa isyarat saat berbelanja atau berbicara dengan orang Tiongkok.
Motivasi untuk teman-teman di Indonesia yang ingin kuliah di Tiongkok!
Belajar yang rajin, yuk! Mulai cari tahu informasi tentang kuliah di luar negeri, cari program beasiswa dari daerah, dll. Tiongkok itu negara maju, selain kita mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan kita juga dapat menambah pengalaman kita hidup di sini, pengetahuan budaya, dan bahasa tentunya.
Reporter: Adelina Mayang
Halo teman-teman, perkenalkan nama saya Sischa Putri Utami. Saya berasal dari Kalimantan Tengah dan sekarang saya sedang kuliah di Tiongkok di Wuxi Institute of Technology (WXIT). Saya di sini mengambil jurusan International Business dan mulai kuliah pada tahun 2015. Saya memilih jurusan ini alasannya sangat sederhana, yaitu karena perkembangan bisnis di level internasional sangatlah pesat, dan Tiongkok merupakan negara yang memiliki perkembangan sangat cepat dalam dunia bisnisnya.
Selain itu, hal yang memotivasi saya memilih kuliah di Tiongkok tentunya untuk menambah pengetahuan, ilmu, dan wawasan di negara maju. Saya juga mendapat beasiswa dari pemerintah daerah selain itu juga karena adanya dukungan dari kedua orang tua saya.
Mungkin belum banyak yang mendengar atau tahu tentang kampus saya. Pertama kali saya sampai di Tiongkok, suasananya sangat berbeda dari suasana yang biasa saya rasakan di Indonesia. Di negara yang sangat maju ini semua serba modern. Transportasi yang digunakan juga sangat modern dan pengoperasiannya bisa dibilang sangat cepat. Satu lagi, populasi orang di Tiongkok juga sangat padat. Kalau untuk suasana kampus, lumayan berbeda dari kampus yang saya tahu di Indonesia. Kampus memberikan fasilitas seperti asrama, kantin, perpustakaan, dan tempat olahraga seperti lapangan sepakbola, badminton, tenis.
Tentang sistem perkuliahan di sini, untuk kuliahnya saya harus belajar bahasa mandarin pada tahun pertama dan saya harus lulus HSK 4 untuk bisa belajar kejuruan. Dua bulan pertama bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris. Pembelajaran di sini sangat cepat dan efektif, kemudian di bulan-bulan selanjutnya pembelajaran berlangsung menggunakan bahasa mandarin. Kalau untuk ujiannya ada yang sistemnya tertulis ada juga yang berbasis komputer.
Hal terpenting yang harus diketahui dan disiapkan sebelum menjalani kuliah di luar negeri adalah tempat tinggal. Saat ini, saya sendiri tinggal di asrama kampus yang letaknya masih ada di area kampus. Memilih asrama kampus karena selain disediakan, juga mudah dalam aksesnya.
Untuk bisa kuliah ke luar negeri memang banyak tantangannya, baik mulai dari persiapan sampai dengan diterima, berangkat, bahkan hidup di sini pun banyak tantangannya. Saya sendiri awalnya mengalami kesulitan bahasa, karena saya hanya bisa berbahasa Inggris dan belum terlalu bisa berbahasa mandarin. Untuk mengatasinya saya selalu membuka google translate saat berbicara dengan teman saya dari Tiongkok.
Teman-teman pasti tahulah, saat kuliah banyak juga yang memiliki waktu luang, terlebih hari libur. Saat libur biasanya saya jalan-jalan sama teman-teman ke tempat wisata atau bertemu dengan teman-teman dari Indonesia di kota lain. Saya tidak mengisi waktu luang dan liburan untuk bekerja, di sini mahasiswa tidak diperbolehkan untuk bekerja part time, alasannya karena visa pelajar tidak bisa digunakan untuk bekerja.
Biaya hidup di sini sedikit lebih mahal daripada di Indonesia. Saya biasanya makan di kantin sekitar 15 Yuan belum termasuk minum. Kalau biaya hidup sih tergantung gaya hidup dan kurs Yuan. Gaya hidup di sini cenderung mengikuti tren yang ada. Jadi kalau teman-teman mengikuti tren yang sedang berjalan pasti bisa membengkak, so pastikan teman-teman menguasai manajemen keuangan yang baik.
Rugi banget kalau selama kuliah di luar negeri kita tidak memanfaatkan waktu libur/ luang untuk jalan-jalan. Selama ini saya sudah jalan-jalan di lumayan banyak tempat. Tempat menarik yang saya kunjungi di sini itu gunung Chong Shang Lin Nah. Saya datang ketika musim dingin, pemandangannya indah sekali. Di gunung itu ada sembilan tempat yang berbeda-beda yang pas banget dikunjungi sesuai musim. Kalau musim semi bagus banget pemandangannya, di gunung itu bunga-bunga bermekaran. Pokoknya wajib deh dikunjungi kalau ke Nanjing.
Setiap orang pasti punya pengalaman unik masing-masing. Pengalaman unik saya di sini yaitu saat pertama kali datang ke Tiongkok saya berbelanja dengan teman saya untuk keperluan kami. Kami masih belum mengerti bahasa mandarin dan orang Tiongkok tidak mengerti saat kami berbahasa Inggris. Akhirnya kami menggunakan bahasa isyarat saat berbelanja atau berbicara dengan orang Tiongkok.
Motivasi untuk teman-teman di Indonesia yang ingin kuliah di Tiongkok!
Belajar yang rajin, yuk! Mulai cari tahu informasi tentang kuliah di luar negeri, cari program beasiswa dari daerah, dll. Tiongkok itu negara maju, selain kita mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan kita juga dapat menambah pengalaman kita hidup di sini, pengetahuan budaya, dan bahasa tentunya.
Reporter: Adelina Mayang